KIE Bangga Kencana
dr. Ely dari Puskesmas Kebondalem Lor memberikan penjelasan tentang HIV dan Amenia remaja.
Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh, terutama sel CD4 (sel T). Ketika jumlah sel CD4 menurun, tubuh menjadi lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit. HIV menular melalui :
Hubungan seksual tanpa pengaman, Pertukaran jarum suntik, Dari ibu ke bayi selama kehamilan, persalinan, atau menyusui, Transfusi darah yang tidak steril (sangat jarang terjadi dengan sistem kesehatan modern)
Tanpa pengobatan, HIV dapat berkembang menjadi AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome), yaitu tahap lanjut dari infeksi HIV ketika sistem imun sangat lemah. Saat ini, HIV tidak dapat disembuhkan, tetapi dapat dikendalikan dengan obat Antiretroviral Therapy (ART). Dengan pengobatan rutin, penderita HIV dapat hidup sehat, aktif, dan memiliki harapan hidup mendekati normal. Edukasi, pencegahan, dan pengurangan stigma sangat penting dalam upaya penanganan HIV.
Anemia pada Remaja
Anemia adalah kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah atau hemoglobin sehingga tidak mampu membawa oksigen yang cukup ke seluruh tubuh. Pada remaja, anemia paling sering disebabkan oleh : Kekurangan zat besi Nutrisi tidak seimbang Menstruasi berat pada remaja putri, Pertumbuhan cepat yang meningkatkan kebutuhan zat gizi, Penyakit kronis tertentu. Gejala umum anemia pada remaja meliputi : Lelah dan lemah, Pusing atau sakit kepala, Wajah pucat, Mudah mengantuk, Sulit konsentrasi, Napas pendek saat aktivitas.
Anemia dapat berdampak pada prestasi belajar, aktivitas fisik, mood, hingga perkembangan kognitif. Pencegahannya meliputi konsumsi makanan kaya zat besi (daging, hati, sayuran hijau), vitamin C, suplemen zat besi sesuai anjuran, dan pola makan seimbang.
0 Komentar
Untuk mengirimkan komentar silakan login terlebih dahulu!